Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 06:46:58【Tempat Makan】356 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(52285)
Artikel Terkait
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI
- BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
Resep Populer
Rekomendasi

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang

BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI

Pemprov Banten percepat pembangunan dapur MBG bagi jutaan pelajar